BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Identifikasi
berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa dengan, dan untuk ini dapat terlepas dari nama latin.
Identifikasi tumbuhan adalah menentukan nama yang benar dan tempatnya yang
tepat dalam klasifikasi. Tumbuhan yang akan diidentifikasi, mungkin belum
dikenal oleh dunia ilmu pengehtahuan. Penentuan nama baru dan penentuan
tingkat-tingkat takson harus mengikuti semua aturan yang ada dalam KITT. Untuk
mengidentifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengehtahuaan,
memerlukan sarana antara lain bantuan dari orang lain, spesimen, herbarium,
buku-buku flora, dan monografi kunci identifikasi serta lembar identifikasi
jenis.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dinaksud dengan Identifikaasi Tumbuhan ?
2.
Bagaimanakah cara mengidentifikasi tumbuhan yang belum
dikenal ?
3.
Bagaimana cara mengidentifikasi tumbuhan yang sudah dikenal
?
C. Tujuan
Pada dasarnya
penulisan makalah ini dibagi menjadi dua bagian yaitu tujuan secara umum dan
secara khusus. Tujuan secara umum adalah sebagai salah satu tugas yang
diberikan mahasiswa dan mahasiswi guna menyelesaikan mata kuliah Taksonomi Tumbuhan
Tinggi. Adapun tujuan secara khususnya yaitu untuk mengetahui tentang
identifikasi tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identifikasi Dan
Sistem Identifikasi
A.
Pengertian
Identifikasi
Identifikasi merupakan kegiatan dasar dalam taksonomi.
Identifikasi mencakup dua kegiatan, yaitu klasifikasi dan tatanama. Jadi, identifikasi adalah
menentukan persamaan dan perbedaan antara dua makhluk hidup, kemudian
menentukan apakah keduanya sama atau tidak, baru kemudian memberi nama.
Melakukan identifikasi
tumbuhan berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas suatu tumbuhan, yang
dalam hal ini tidak lain dari pada menentukan namanya yang benar dan tempatnya
yang tepat dalam sistem klasifikasi.
Tumbuhan yang ada di
bumi ini beraneka ragam dan besar jumlahnya itu, tentu ada yang telah dikenal dan
ada pula yang tidak dikenal.
B.
Cara
Mengidentifikasi Tumbuhan
Orang yang akan
mengidentifikasikan suatu tumbuhan selalu menghadapi dua kemungkinan yaitu:
1.
Jika tumbuhan yang
akan diidentifikasikan itu belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, jadi
belum ada nama ilmiahnya, juga belum ditentukan tumbuhan itu berturu-turut
dimasukkan kedalam kategori yang sama.
2.
Jika tumbuhan yang
akan diidentifikasikan itu sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, sudah
ditentukan nama dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi.
Jika kita mengadakan koleksi tumbuhan kemungkinan setelah mengadakan
penelusuran pustaka yang ada didunia ini atau pengecekan terhadap
pustaka-pustaka atau koleksi herbarium di
Lembaga Herbarium Internasinal di seluruh dunia, diketahui bahwa
tumbuhan tersebut belum diidentifikasi atau diberi nama, maka tugas kita adalah
memberikan nama tumbuhan dan menempatkannya dalam klasifikasi tumbuhan. Untuk memberi nama baru
harus mengikuti aturan yang ada dalam Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT) dan hendaknya mengikuti
rekomendasinya. Nama yang harus diberikan adalah nama ilmiah, sah
dipubblikasikan secara valid dan efektif serta berhubungan secara permanen
dengan salah satu elemen dari takson tersebut, yaitu tipe tatanama dari takson
baru tersebut. Untuk klasifikasi nya pun diharapkan agar dapat di sesuaikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Identifikasi tumbuhan
selalu didasarkan atas Specimen (bahan) yang riil, baik specimen yang masih
hidup maupun yang telah di awetkan. Oleh pelaku identifikasi specimen yang
belum dikenal itu, melalui studi yang seksama kemudian dibuatkan candera atau
deskripsinya di samping gambar-gambar terinci mengenai bagian-bagian tumbuhan
yang memuat ciri-ciri diagnosisnya.berikutnya adalah menetapkan specimen itu
merupakan anggota populasi jenis apa, dan berturut-turut ke atas di masukkan
kategori mana (Marga, Suku, Bangsa dan Kelas serta Divisinya). Penentuan nama
jenis dang tingkat-tingkat takson ke atas berturut-turut tidak boleh menyimpang
dari ketentuan yang berlaku dalam KITT. Nama takson baru itu selanjutnya harus
dipublikasikan melalui cara-cara yang di atur dalam KITT.
C. Macam-Macam Sarana Identifikasi
Identifikasi tumbuhan
yang tidak kita kenal, tetapi
telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, pada
waktu ini tersedia beberapa sarana, antara lain:
1.
Menanyakan
identitas tumbuhan yang tidak kita kenal kepada seorang yang kita anggap ahli
dan kita perkirakan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan kita.
2.
Mencocokkan
dengan specimen herbarium yang telah di identifikasi. Cara ini merupakan cara
yang umum terjadi di seluruh dunia yang berupa pengiriman specimen tumbuhan ke
herbarium atau lembaga-lembaga penelitian biologi untuk di identifikasikan.
Selain itu cara ini juga kerap di gunakan antar ilmuan untuk memperoleh
kepastian mengenai identitas tumbuhan, pengecekkan silang atau konfirmasi.
3.
Mencocokan
dengan candra dan gambar-gambar yang ada pada buku flora atau monografi. Selain
penguasaan ilmu hayat, pelaku identifikasi dengan cara ini harus pula menguasai
peristilahan yang lazim digunakan dalam mencandra tumbuhan selain itu, kadang
diperlukan juga peralatan tertentu seperti perangkat alat pengurai (Dissecting
Kit), kaca pembesar, bahkan mikroskop.
4.
Menggunakan
kunci identifikasi. Kunci identifikasi merupakan sederetan
pertanyaan-pertanyaan yang jawabnya harus ditemukan pada specimen yang akan
diidentifikasi. Bila semua pertanyaan berturut-turut dalam kunci identifikasi
itu ditemukan jawabnya, berarti tumbuhan yang akan diidentifikasi sama dengan
salah satu yang telah dibuat kuncinya, dan nama serta tempatnya dalam sistem
klasifikasi akan diketahui setalah semua pertanyaan dalam kunci dapat di jawab.
5.
Menggunakan
lembar identifikasi jenis (Species Identification Sheet), yaitu sebuah gambar
suatu jenis tumbuhan yang disertai nama dan klasifikasi jenis yang
bersangkutan.
Di
samping itu, gambar juga dilengkapi dengan candra serta keterangan-keterangan
lain yang menambah lengkapnya informasi mengenai jenis tumbuhan. Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan
jalan:
a.
Ingatan
Apabila kita sudah banyak mengenal
tumbuh-tumbuhan, dan kita mendapatkan tumbuhan atau ingin mendeterminasikan,
kita tinggal mengingat kembali identitas tumbuhan tersebut.
b.
Bantuan Orang
Pendeterminasian
tumbuhan dapat dilaksanakan dengan meminta bantuan ahli-ahli botani
sistematika, atau siapa saja yang bisa memberikan pertolongan.
c.
Spesimen Acuan
Pendeterminasian
suatu jenis tumbuhan dilakukan dengan membandingkan secara langsung dengan
spesimen acuan yang biasanya diberi etiket bertuliskan namanya. Spesimen tadi
dapat berupa tumbuhan hidup misalnya koleksi tumbuhan yang ditanam dikebun
botani, kebun raya. Akan tetapi spesimen acuan yang biasa dipakai dalam
mendeterminiasi ialah koleksi kering atau herbarium.
d.
Pustaka
Cara
lain untuk mengadakan pendeterminasian ialah dengan membandingkan atau
mencocokkan ciri-ciri tumbuhan yang akan dideterminasi itu dengan
pertelaan-pertelaan serta gambat-gambar yang ada dalam pustaka. Pertelaan-pertelaan-pertelaan
serta gambar-gambar yang ada.
e.
Komputer Atau
Kunci Determinasi
Komputer
atau kunci determinasi dapat membantu kita dalam pendeterminasian
tumbuhan,dengan catatan kita menguasai morfologi tumbuhan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pemaparan diatas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa:
a.
Identifikasi adalah penunjukan, penentuan, atau pemastian
nama yang benar dan penempatannya didalam sistem klasifikasi.
b.
Identifikasi tumbuhan yang belum dikenal oleh dunis ilmu
pengetahuan meliputi : pemberian nama tumbuhan yang harus mengikuti aturan yang
ada dalam Kode Internasional Tatamana Tumbuhan (KITT), pembuatan candra atau
deskripsinya, menetapkan letaknya dalam sistem klasifikasi, dan mempublikasikan
nama takson baru itu melalui cara-cara yang diatur dalam KITT.
c.
Menurut Kode Internasional Tatanama Tumbuhan, pemberian
nama ilmiah tumbuhan didasarkan pada bahasa latin atau yang diperlukan sebagai
bahasa latin, sehingga diharapkan dapat dipergunakan secara universal oleh para
ahli botani.
d.
Identifikasi tumbuhan yang sudah dikenal oleh dunia ilmu
pengetahuan adalah pemastian identitas tumbuhan dengan cara : menanyakan kepada
ahli botani, mencocokkan dengan herbarium, mencocokkan dengan pustaka, serta menggunakan
kunci identifikasi dan lembar identifikasi jenis.
DAFTAR PUSTAKA
Pudjoarinto, A. S Sabbithah, dan S Sulastri.
1994.Taksonomi Tumbuhan. Proyek
Pelatihan Tenaga Kependidikan. Fakultas Biologi UGM. Yogyakarta
Tjirosoepomo, G. 1978. Taksonomi Umum, Dasar-dasar
Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar